Senin, 15 Juni 2015

PERSYARATAN WACANA DALAM LINGUISTIK

Wacana menurut Kridalaksana (1993: 231) adalah satuan bahasa terlengkap, dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Hal ini sejalan dengan pengertian yang
disebutkan oleh Tarigan (2009:19) bahwa wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi yang tinggi yang berkesinambungan yang mempunyai awal dan akhir yang nyata disampaikan secara lisan dan tertulis.
Setelah mengetahui pengertian-pengertian wacana dari para ahli, maka persayaratan wacana juga akan diketahui. Misalnya saja dari Tarigan (2009: 19) yang menyebutkan wacana ialah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi yang tinggi yang berkesinambungan yang mempunyai awal dan akhir yang nyata disampaikan secara lisan dan tertulis. Dari pengertian ini sudah diketahui bahwa wacana memiliki syarat dari ungkapan “dengan koherensi dan kohesi yang berkesinambungan yang mempunyai awal dan akhir yang nyata,” dapat ditemukan syarat, yakni koherensi dan kohesi.
Berikut ini penjabaran beberapa hal yang menjadi prasyaratan wacana.
1.      Topik.
Sebuah wacana mengungkapkan satu bahasan atau gagasan. Gagasan tersebut akan diurai, membentuk serangkaian penjelasan tetapi tetap merujuk pada satu topik.
2.      Kohesi dan Koherensi
Sebuah wacana biasanya ditata secara serasi dan ada kepaduan antara unsur yang satu dengan yang lain dalam wacana (kohesi), sehingga tercipta pengertian yang baik (koherensi).
3.      Proporsional
Prosorsional yang dimaksud ialah keseimbangan dalam makna yang ingin dijabarkan dalam wacana, atau makna yang terdapat dalam wacana, ialah seimbang.
4.      Tuturan
Tuturan yang dimaksud adalah pengungkapan suatu topik yang ada dalam wacana.


Setelah diketahui beberapa persyaratan wacana, berikut ini terdapat beberapa contoh wacana.
1.         Wacana berbentuk tulisan
Wacana argumentasi
Wacana argumentasi adalah wacana yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca agar bisa menerima pendapat, ide, ataupun pernyataan yang dikemukakan oleh penulisnya.
2.        Wacana berbentuk lambang atau simbol

Persyaratan yang masuk dalam wacana:

1.    Simbol menunjukkan topik

2.    Kohesi dan koherensi dalam penuturan sehingga membentuk penjelasan yang proporsional

3.        Wacana dalam bentuk dialog
Yang memenuhi persyaratan wacana dalam bentuk dialog. Yaitu:
1.      Setiap pertanyaan dan sapaan, atau komunikasi dengan umpan balik memiliki kohesi dan koherensi yang sesuai. Pertanyaan dan jawaban yang dituturkan tidak melenceng.
2.      Memiliki topik, bisa diidentifikasi mulai dari percakapan awal hingga akhir, bahwa itu adalah interview pelamar kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar